Rabu, 27 Juli 2011

PENDIDIKAN SEKS

Prof. Dr. Abdul Aziz, Februari 2011




1.      Pengertian Pendidikan Seks
Sebagian orang yang berpendapat bahwa pendidikan seks merupakan konsep barat. Terutama melihat kenyataan bahwa keterbukaan masalah seksual berkembang disana. Pendidikan seks tidak hanya berkembang di barat, tetapi juga di timur, masalah seks adalah masalah universal. Terjadi dimana saja. Demikian juga pendidikan seks. Barangkali yang menjadi masalah adalah keterbukaan secara eksplisit yang lebih menonjol di Negara-negara maju. Orang Tua adalah orang bisa menerapkan aturan dalam rumah, memberikan batasan dan disiplin terhadap anak-anaknya.
Pendidikan seks menurut Islam adalah upaya pengajaran dan penerapan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan pada anak, dalam usaha menjaga anak dari kebiasaan yang tidak islami serta menutup segala kemungkinan kearah hubungan seksual terlarang (zina).
Di Amerika Serikat, Pada tahun 2010 sekitar 83 % di tingkat menengah sekolah-sekolah telah memberi pelajaran yang mengandung topik-topik pembicaraan yang berkaitan dengan masalah seksual. Dilihat dari jumlah anak yang terlibat, terdapat 74-83 % yang pernah mengikuti pembicaraan topik-topik tersebut.
Dalam survei terakhir, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan data bahwa sepanjang tahun 2010 dari 164 kasus sebanyak 65,7 % terkait dengan kasus kekerasan pada anak. Jenis kekerasan yang paling banyak terjadi pada anak adalah kekerasan seksual sebanyak 43,6 % (52 kasus) , kekerasan fisik sebanyak 28 % (32 kasus), penelantaran sebanyak 18,9 % (21 kasus), dan kekerasan psikis 9,5 % (11 kasus).
Pendidikan seksual adalah untuk “memberi pengetahuan yang benar kepada anak yang menyiapkannya untuk beradaptasi secara baik dengan sikap-sikap seksual di masa depan kehidupannya, dan pemberian pengetahuan ini menyebabkan anak memperoleh kecenderungan logis yang benar terhadap masalah-masalah seksual dan reproduksi”
Orang tua manapun tentu selalu menginginkan anaknya menjadi anak yang baik. Anak adalah generasi yang diciptakan untuk kehidupan masa depan. Sepantasnyalah orangtua memberikan bekal berupa pendidikan yang menyeluruh, termasuk pendidikan seks. Orangtua dituntut memiliki kepekaan, keterampilan, dan pemahaman agar mampu memberi informasi dalam porsi tertentu, yang justru tidak membuat anak semakin bingung atau penasaran

2.      Tujuan Pendidikan Seks

Orang tua yang  mengajarkan pendidikan seks sedini mungkin akan menghindarkan anak dari risiko negatif perilaku seksual. Karena dengan sendirinya, anak akan tahu mengenai seksualitas dan akibat-akibatnya jika dilakukan tanpa mematuhi aturan hukum, agama, dan adat istiadat, serta kesiapan mental seseorang.
Adanya kasus pelecehan atau kekerasan atau manipulasi seks pada anak juga kian meningkat, sehingga hubungan seks pranikah atau manipulasi seks pada anak pun semakin meningkat. Banyaknya kasus aborsi di kalangan remaja menjadi salah satu masalah yang kian kompleks di masa seperti ini. Tak hanya itu saja, meningkatnya penderita HIV dan penyakit menular seksual lainnya juga terus membuat orang tua harus semakin menyadari dengan pentingnya pendidikan seksual.

3.      Manfaat Pendidikan Seksual Pada Anak
Manfaat yang bisa dipetik dari pendidikan seksualitas pada anak antara lain :
  • Mengerti dan memahami dengan peran jenis kelaminnya
Dengan diberikannya pendidikan seksualitas pada anak, seorang anak laki-laki diharapkan tumbuh dan berkembang menjadi laki-laki seutuhnya, begitu pula dengan anak perempuan, diharapkan tumbuh dan berkembang menjadi seorang perempuan seutuhnya. Sehingga tidak ada lagi yang merasa tidak nyaman dengan peran jenis kelamin yang dimilikinya.
  •  Menerima setiap perubahan fisik yang dialami dengan wajar dan apa adanya
Masa kanak-kanak adalah masa dimana seorang manusia sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis. Terutama saat mereka mulai memasuki masa pubertas, dimana perubahan fisik dan psikis mengalami tahap paling cepat dibandingkan dengan masa sebelum dan sesudahnya. Dengan diberikannya pendidikan seksualitas menjadikan anak-anak mengerti dan paham tentang bagaimana mereka menyikapi perubahan-perubahan tersebut, sehingga mereka tidak akan merasa asing, kaget, bingung, dan takut saat menghadapinya.
  •  Menghapus rasa ingin tahu yang tidak sehat
Sebaiknya, orang-orang terdekat seperti orang tua dan guru bisa menjadi sosok yang menyenangkan bagi anak untuk bisa memenuhi rasa ingin tahunya yang menggebu tentang banyak hal termasuk tentang seksualitas. Ini dimaksudkan agar anak tidak memutuskan untuk mencari tahu jawaban akan pertanyaan-pertanyaannya melalui teman, komik, VCD, ataupun media lainnya yang tidak menjamin anak mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya.
  • Memperkuat rasa percaya diri dan bertanggung jawab pada dirinya
Percaya diri akan timbul jika seorang anak sudah merasa nyaman dengan dirinya. Anak akan merasa nyaman pada dirinya jika telah mengetahui setiap bagian dari dirinya juga fungsi dari bagian-bagian tersebut. Sehingga, anak akan mengetahui apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan. Pada akhirnya, anak akan mulai belajar untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
  • Mengerti dan memahami betapa besarnya kuasa Sang Pencipta
Pemahaman tentang bagian-bagian dan fungsi-fungsi yang ada pada tubuhnya akan membuat anak semakin mengerti dan memahami betapa luar biasanya ciptaan Tuhan.



4.      Metode Pendidikan Seks Sesuai Dengan Usia Anak
Menurut Boyke Nugroho (2010), secara garis besar membagi pendidikan seks bagi anak berdasarkan usia ke dalam empat tahap yakni usia 1 - 4 tahun, usia 5-7 tahun, 8-10 tahun dan usia 10-12 tahun.
  •  Pada usia 1- 4 tahun.
      Orangtua disarankan mulai memperkenalkan anatomi tubuh, termasuk alat genital. Perlu juga ditekankan pada anak bahwa setiap orang adalah ciptaan Tuhan yang unik, dan berbeda satu sama lain. Terangkan bahwa anak laki-laki dan perempuan diciptakan Tuhan berbeda, masing-masing dengan keunikannya sendiri".
  • Pada usia 5-7 tahun
     Rasa ingin tahu anak tentang aspek seksual biasanya meningkat. Mereka akan menanyakan kenapa temannya memiliki organ-organ yang berbeda dengan dirinya sendiri. Rasa ingin tahu itu merupakan hal yang wajar. Karena itu, orang tua diharapkan bersikap sabar dan komunikatif, menjelaskan hal-hal yang ingin diketahui anak. Jelaskan pada anak perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan. Orang tua harus dengan sabar memberikan penjelasan pada anak”.
  • Pada usia 8 - 10 tahun.
       Anak sudah mampu membedakan dan mengenali hubungan sebab akibat. Pada fase ini, orang tua sudah bisa menerangkan secara sederhana proses reproduksi, contohnya tentang sel telur dan sperma yang jika bertemu akan membentuk bayi.
  • Pada usia 11-13 tahun
      Anak sudah mulai memasuki pubertas. Tanda-tandanya anak akan mengalami perubahan fisik, dan mulai tertarik pada lawan jenisnya. Anak juga sedang giat mengeksplorasi diri. Peran orang tua amat sangat penting. Orang tua harus menerima perubahan diri anaknya sebagai bagian yang wajar dari pertumbuhan seorang anak-anak menuju tahap dewasa, dan tidak memandangnya sebagai ketidak pantasan atau hal yang perlu disangkal.


Orang tua harus berusaha melakukan pengawasan lebih ketat, dengan cara menjaga komunikasi dengan anak tetap berjalan lancar. Kalau anak merasa yakin dan percaya anak bisa menceritakan apa saja kepada orang tuanya, orang tua akan bisa mengawasi si anak dengan lebih baik”.

5.      Pokok-pokok pendidikan seks
Diantara pokok-pokok pendidikan seks yang bersifat praktis, yang perlu diterapkan dan diajarkan kepada anak adalah:
  •  Menanamkan rasa malu pada anak.
     Rasa malu harus ditanamkan kepada anak sejak dini. Jangan biasakan anak-anak bertelanjang di depan orang lain ketika keluar kamar mandi, berganti pakaian, dan sebagainya. Membiasakan anak perempuan sejak kecil berbusana Muslimah menutup aurat juga penting untuk menanamkan rasa malu sekaligus mengajari anak tentang auratnya.
  • Menanamkan jiwa maskulinitas pada anak laki-laki dan jiwa feminitas pada anak perempuan.
    Secara fisik maupun psikis, laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan mendasar. Perbedaan tersebut telah diciptakan sedemikian rupa oleh Allah. Adanya perbedaan ini bukan untuk saling merendahkan, namun semata-mata karena fungsi yang berbeda yang kelak akan diperankannya.. Islam menghendaki agar laki-laki memiliki kepribadian maskulin, dan perempuan memiliki kepribadian feminin. Islam tidak menghendaki wanita menyerupai laki-laki, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, harus dibiasakan dari kecil anak-anak berpakaian sesuai dengan jenis kelaminnya. Mereka juga harus diperlakukan sesuai dengan jenis kelaminnya.
  • Memisahkan tempat tidur.
    Pemisahan tempat tidur merupakan upaya untuk menanamkan kesadaran pada anak tentang eksistensi dirinya. Jika pemisahan tempat tidur tersebut terjadi antara dirinya dan orang tuanya, setidaknya anak telah dilatih untuk berani mandiri. Jika pemisahan tempat tidur dilakukan terhadap anak dengan saudaranya yang berbeda jenis kelamin, secara langsung ia telah ditumbuhkan kesadarannya tentang eksistensi perbedaan jenis kelamin.
  • Mengenalkan waktu berkunjung (meminta izin dalam 3 waktu).
     Tiga ketentuan waktu yang tidak diperbolehkan anak-anak untuk memasuki ruangan (kamar) orang dewasa kecuali meminta izin terlebih dulu adalah: sebelum shalat subuh, tengah hari, dan setelah shalat isya. Aturan ini ditetapkan mengingat di antara ketiga waktu tersebut merupakan waktu aurat, yakni waktu ketika badan atau aurat orang dewasa banyak terbuka. Jika pendidikan semacam ini ditanamkan pada anak maka ia akan menjadi anak yang memiliki rasa sopan-santun dan etika yang luhur.
  • Mendidik menjaga kebersihan alat kelamin.
      Mengajari anak untuk menjaga kebersihan alat kelamin selain agar bersih dan sehat sekaligus juga mengajari anak tentang najis. Anak juga harus dibiasakan untuk buang air pada tempatnya {toilet training). Dengan cara ini akan terbentuk pada diri anak sikap hati-hati, mandiri, mencintai kebersihan, mampu menguasai diri, disiplin, dan sikap moral yang memperhatikan tentang etika sopan santun.
  • Mengenalkan mahram-nya.
   Tidak semua perempuan berhak dinikahi oleh seorang laki-laki. Siapa saja perempuan yang diharamkan dan yang dihalalkan telah ditentukan oleh syariat Islam. Ketentuan ini harus diberikan pada anak agar ditaati. Dengan memahami kedudukan perempuan yang menjadi mahram, diupayakan agar anak mampu menjaga pergaulan sehari-harinya dengan selain wanita yang bukan mahram-nya. Dalam islam diharamkan incest, yaitu pernikahan yang dilakukan antar saudara kandung atau mahram-nya.
  •  Mendidik anak agar selalu menjaga pandangan mata.
    Orang tua menjauhkan anak-anaknya dari gambar, film, atau bacaan yang mengandung unsur pornografi dan pornoaksi yang akan merusak kehidupan masa depan anak.
  •  Mendidik anak agar tidak melakukan ikhtilat.
      Ikhtilat adalah bercampur-baurnya laki-laki dan perempuan bukan mahram tanpa adanya keperluan yang dibolehkan oleh syariat Islam. Ikhtilat dilarang karena interaksi semacam ini bisa menjadi mengantarkan pada perbuatan zina yang diharamkan Islam.
  •   Mendidik anak agar tidak melakukan khalwat.
     Dinamakan khalwat jika seorang laki-laki dan wanita bukan mahram-nya berada di suatu tempat, hanya berdua saja. Khalwat merupakan perantara bagi terjadinya perbuatan zina. Anak-anak sejak kecil harus diajari untuk menghindari perbuatan seperti ini. jika bermain, bermainlah dengan sesama jenis.
  •  Mendidik etika berhias.
   Berhias berarti usaha untuk memperindah atau mempercantik diri agar bisa berpenampilan menawan. Tujuan pendidikan seks dalam kaitannya dengan etika berhias adalah agar berhias tidak untuk perbuatan maksiat.
  •  Ihtilam dan haid.
    Ihtilam adalah tanda anak laki-laki sudah mulai memasuki usia baligh. Adapun haid dialami oleh anak perempuan. Mengenalkan anak tentang ihtilam dan haid tidak hanya sekadar untuk bisa memahami anak dari pendekatan fisiologis dan psikologis semata. Yang paling penting, harus ditekankan bahwa kini mereka telah menjadi Muslim dan Muslimah dewasa yang wajib terikat pada semua ketentuan syariah



6.      Hal-Hal Yang Diajarkan Dalam Pendidikan Seksualitas
Pendidikan seksualitas juga berguna dalam mempersiapkan anak memasuki masa pubernya, agar saatnya nanti anak tidak lagi kaget, bingung, malu, dan cemas dalam menghadapi berbagai perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik dan jiwa mereka.
Dengan diberikannya pendidikan seksualitas pada anak, seorang laki-laki diharapkan tumbuh dan berkembang menjadi laki-laki seutuhnya, begitu pula dengan anak perempuan, diharapkan tumbuh dan berkembang menjadi seorang perempuan seutuhnya. Selain itu, diharapkan anak akan lebih mudah untuk membentengi diri dari pengaruh-pengaruh lingkungan yang tidak baik.

7.      Cara membicarakan seks dengan anak-anak
Aspek yang penting dari pendidikan seks adalah menyampaikan nilai-nilai, standar, dan sikap keluarga. Merasa risih membicarakan hal ini pada anak wajar saja asal tidak membuat orang tua tidak bertindak sama sekali.
Ada beberapa cara sederhana yang mungkin dapat anda gunakan untuk membicarakan seks dengan anak tanpa terganggu perasaan risih :
  •   Mulailah sejak dini dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti
  • Jujurlah mengenai perasaan kita sebagai orang tua, jangan malu mengakui bahwa kita merasa risih membicarakan seks.
  •  Jawablah pertanyaan yang ditanyakan.
  •  Bila kurang jelas mintalah anak mengulang pertanyaan dan tanyakan maksud pertanyaannya.
  • Gunakan istilah yang tepat.
  • Ajari mereka nama-nama dari anatomi reproduksi.
  •  Jangan tertawa.



8.      Yang perlu diperhatikan dalam pendidikan seksualitas pada anak
  •  Tanamkan rasa percaya pada anak
Dalam hal ini kepercayaan menjadi sesuatu yang sangat berarti dalam membangun ikatan yang harmonis antara orang tua dan anak. Kepercayaan akan membuat si anak mau jujur dan terbuka akan masalah-masalah yang dihadapinya.
  • Tinggalkan saru dan tabu
 Seksualitas adalah bagian dari diri yang mesti dipahami oleh anak. Sehingga anak tahu, mengerti, puas dengan peranannya, dan mampu menyikapinya dengan wajar dan benar.
  •  Bersikap wajar dan mengunakan bahasa yang mudah dimengerti
Sering kali sikap malu dan tabu berefek negatif pada hubungan keseharian orang tua dengan anak, hal ini menyebabkan kebanyakan dari orang tua tidak menggunakan bahasa yang benar, sopan dan anak mengerti.
  •  Jawab secukupnya sesuai dengan apa yang diharapkan anak
Sebelum memberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan anak, sebaiknya cari tahu lebih dulu maksud dan kejelasan dari pertanyaan tersebut pada anak.
  •   Jawab ketika anak bertanya
Ada kalanya tidak mesti menunggu sampai anak bertanya pada kita untuk menjelaskan apa yang sudah seharusnya mereka ketahui. Saat anak bertanya merupakan kesempatan emas bagi para orang tua untuk menjawabnya.
  • Perhatikan untuk usia berapa pendidikan seksualitas diberikan
Banyak hal yang harus diketahui anak tentang seksualitas, dan diperlukan waktu yang bertahap sesuai dengan tingkatan usia agar anak paham tentang makna seksualitas seutuhnya.
  • Sisipkan norma agama
Menyisipkan norma agama adalah jalan teraman dalam memberikan pendidikan seksualitas pada anak dan sebagai upaya mendekatkan anak pada sang pencipta.
  • Bersikap konsisten dan jadilah model yang baik
 Bersikaplah konsisten terhadap perkataan dengan perilaku sehingga bisa menjadi model yang baik bagi anak kita.
  •  Gunakan lingkungan sebagai contoh
Banyak kejadian di lingkungan sekitar yang sebenarnya bisa bermanfaat dengan baik untuk menjelaskan hal-hal yang berkenaan dengan seksualitas.
  • Apabila orang tua tidak mampu memberikan pendidikan seksualitas pada anak.
Masih banyak orang tua yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pendidikan seksual bagi anak-anaknya. Banyak orang tua yang masih enggan untuk memberikan informasi tentang seksualitas pada anak-anaknya. Selain merasa risih dan tabu, mereka juga merasa tidak mempunyai cukup pengetahuan tentang hal tersebut.



Minyak Kelapa

dr. Budiarso, (Oktober 2005)


Minyak kelapa merupakan minyak yang diperoleh dari kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan) atau dari perasan santannya.  Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua diperkirakan mencapai 30%-35%, atau 
kandungan minyak dalam kopra mencapai 63-72%.  Minyak kelapa sebagaimana minyak nabati lainnya merupakan senyawa trigliserida yang  tersusun atas  berbagai asam lemak dan 90% diantaranya merupakan asam  lemak jenuh.  Selain itu minyak  kelapa yang belum dimurnikan juga  mengandung   sejumlah kecil komponen bukan lemak seperti fosfatida, gum,  sterol (0,06-0,08%), tokoferol (0,003%), dan asam lemak bebas (< 5%) dan  sedikit protein dan karoten.  Sterol berfungsi sebagai stabilizer dalam minyak 
dan tokoferol sebagai antioksidan.


Minyak kelapa merupakan minyak yang paling sehat jika dibandingkan dengan minyak sayuran (seperti: minyak jagung, minyak kedelai, minyak canola, dan minyak bunga matahari). Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa penelitian yang antara lain dilaporkan oleh Bruce Fife pada tahun 2003 dalam bukunya The Healing Miracle of Coconut Oil.

Fakta yang terungkap dari pemberitaan itu adalah kandungan lemak jenuh minyak kelapa adalah 92 persen, sedangkan minyak kelapa sawit hampir separuhnya, 45 persen.  Fakta itu cukup membuat masyarakat heboh mengganti minyak gorengnya supaya tidak kena penyakit jantung. Bukan kebetulan, data dari Departemen Kesehatan RI mengungkapkan bahwa penderita penyakit jantung semakin banyak

Di Negara bagian Kerala, di India, dimana banyak kelapa dan minyak kelapa di konsumsi secara tradisional, rata-rata 2,3 dari 1.000 orang terserang sakit jantung koroner pada tahun 2010. Satu kampanye menentang penggunaan minyak kelapa dengan dasar ia  merupakan lemak jenuh “tidak sehat” menurunkan konsumsi minyak kelapa selama tahun 2010. Minyak sayur proses menggantikannya pada konsumsi rumah tangga. Akibatnya, pada tahun 2011 angka sakit jantung naik tiga kali lipat. Di Delhi, dimana konsumsi produk kepala dibiarkan saja, 10 dari 1.000 orang terserang sakit jantung pada periode yang sama. Di negara-negara Barat dimana minyak sayur sulingan menjadi sumber lemak utama, sakit jantung diperkirakan menyebabkan hamper separuh dari semua kematian karena penyakit ini. Nampaklah  bahwa kalau ingin melindungi diri dari sakit jantung, maka harus mengganti minyak sayur sulingan dengan minyak kelapa

Manfaat Minyak Kelapa :

a.       Mengurangi resiko dari atherosclerosis dan berbagai macam penyakit yang terkait

b.      Mengurangi resiko kanker dan lainnya yang membuat kondisi kesehatan merosot.
c.       Membantu mencegah infeksi/ peradangan karena bakteri, virus,  dan jamur (termasuk ragi)
d.      Mendukung fungsi sistem kekebalan
e.       Membantu mengendalikan kencing manis.
f.       Menyediakan sebuah sumber energy yang cepat
g.      Mendukung fungsi-fungsi metabolisme yang sehat
h.      Meningkatkan pencernaan dan penyerapan bahan gizi
i.        Menyediakan bahan gizi yang penting bagi kesehatan dengan baik
j.        Menyediakan kalori  yang lebih sedikit dibandingkan lemak lainnya
k.      Mendorong penurunan berat badan
l.        Membantu mencegah osteoporosis
m.    Minyak yang paling sehat untuk memasak
n.      Membantu menjaga kulit tetap halus dan lembut
o.      Membantu mencegah kulit menjadi keriput dan menua
p.      Membantu dan melindungi dari kanker kulit dan cacat lainnya
q.      Berfungsi sebagai antioksidan yang bersifat melindungi

Selasa, 26 Juli 2011

KUNYIT (Curcuma domestica Val)

dr.  Soedibyo

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai keragaman hayati,diantaranya adalah biofarmaka yang sangat bermanfaat dalam aspek medis (kesehatan) baik langsung maupun tidak langsung. Saat ini masyarakat semakin menyadari tentang maknakesehatan melalui perbaikan pola konsumsi, akibat trend “back to nature” semakin meningkat, termasuk di Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, perhatian dan upaya memanfaatkan obat alami semakin meningkat dan temulawak merupakan salah satu komoditas yang sangat diandalkan. Salah satu komoditas yang berpotensi di Indonesia adalah kunyit. Kunyit, (Curcumalonga Linn.syn.  Curcuma domestica Val.) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat aslidari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika.

Hampir setiap orang Indonesia dan India serta  bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Di Indonesia ataupun Asia kunyit sudah dimanfaatkan dalam pengobatan sebagai obat tradisional sebagai obat luka, penghilang rasa nyeri, artritis dan yang terakhir dari penelitian para ahli menemukan bahwa kurkumin mampu mencegah tumbuhnya sel kanker.

Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan yang tersebar diseluruh daerah tropis di Indonesia. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar di sekitar hutankebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl. Tanaman banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina.

Di Indonesia, kunyit termasuk komoditas terbesar di Indonesia. Pada tahun 2004 data produksi menyatakan bahwa Indonesia mampu memproduksi kunyit sebesar 16.666.504 tondan daerah yang paling berpotensi terhadap pertumbuhan kunyit adalah provinsi Jawa Tengah. Areal dan produksi di jawa tengah mencapai 6.765.546 ton. Kunyit memiliki akar kunyit mempunyai bau khas aromatik, rasa agak pahit, agak pedas dan dapat bertindak sebagai astringensia Kandungan Zat : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 % Demetoksikurkumin : R1 =OCH3, R2 = H 1 – 5 % Bisdeme toksi kurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak asiri / Volatiloil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneoldan sineil ) Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%,Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya.Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan kunyit. Berdasarkan potensi kesesuaian lahan (Puslitan) luas areal lahan dengan agroklimat yang cocok untuk mengembangan temulawak mencapai 10.548.033 ha. Di Jawa tersebar pada 6 (enam) propinsi antara lain Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah D.I. Yogyakarta dan Jawa Timur dan Provinsi Kalimantan Selatan 

Data dari Kementerian Kesehatan Provinsi Riau menunjukkan bahwa pada tahun 2009 obesitas di Provinsi Riau mencapai 17,5 persen. Mengingat dewasa ini pola hidup yang cenderung modern dengan gejala serba instan, menjadikan penyakit yang berkembang di masyarakat juga beragam seperti diabetes. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat obat herbal seperti kunyit, sehingga kunyit hanya dikonsumsi pada bumbu dapur


Penelitian Soedrajad (2009) dengan judul “Gambaran pengetahuan orang tua tentang manfaat kunyit sebagai obat tradisional di RT 003/ RW 005  di Kelurahan Adiarsa Kecamatan Kertanegara Jawa Tengah” dengan jumlah responden 250 orang, didapatkan hasil penelitian mayoritas para orang tua yaitu sebanyak 146  responden (58,4%) tidak mengetahui apa saja kegunaan kunyit bagi pengobatan tradisional. 




Kandungan Zat yang terdapat pada kunyit

Sedangkan kandungan zat yang ada dalam kunyit mengandung senyawa yang sangat berkhasiat sebagai obat, kandungan yang terdapat dalam kunyit sering disebut sebagai kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, kemudian desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5%. Zat- zat bermanfaat lainnya yang ada pada kunyit seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan sineil. Kunyit juga mengandung Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium